Pengaruh
alat musik modern dan minimnya minat genereasi muda, membuat alat musik
tradisional Simalungun, terancam punah.
Sebagai pemain musik, ayah lima
anak ini sering mendapat orderan pekerjaan
di berbagai kegiatan pesta adat Simalungun dan beberapa kali mengikuti event
“Simalungun Go International” yang pernah diadakan Pemerintah Kabupaten Simalungun
di Kuala Lumpur, Malaysia.
Eksistensinya dalam melestarikan
alat musik tradisonal Simalungun, membuat Rosul Damanik juga pernah mendapatkan
penghargaan dalam rangka pengembangan alat musik dan budaya Simalungun dari Bupati Simalungun, JR
Saragih, dua tahun lalu.
Kendati demikian, dari rawut
wajahnya, terpancar kegelisahan. “Kalau gak ada anak saya yang meneruskan, saya
kuatir musik tradisioanal Simalungun bisa hilang,” ungkapnya.
Kegelisahan Rosul Damanik memang beralasan. Apalagi, jumlah pemain musik tradisioanal
Simalungun, sebutnya, sudah menurun dan kini bisa dihitung dengan jari. “Untuk
pemain Serunyai bolon sudah banyak yang
pensiun karena sudah tak sanggup lagi, meniup serunyai,” tuturnya.
Tak sekadar itu, Rosul mengatakan,
pengaruh alat musik modern dan minimnya minat genereasi muda menggeluti musik
tradisional Simalungun, serta masih minimnya perhatian pemerintah menjadi tantangan
berat untuk mempertahkan alat musik tradisional Simalungun dari ancaman kepunahan.
Kedua, alat gesek, terdiri dari
arbab. Ketiga, alat-alat petik, terdiri dari: husapi dan hodong-hodong.
Keempat, alat-alat pukul, terdiri dari: gonrang sidua-dua, gonrang sipitu-pitu
(gonrang bolon), mongmongan, sitalasayak, ogung, gerantung dan jadjaulu (tengtung).
Dahulu, alat-alat musik ini
digunakan masyarakat Simalungun dalam acara upacara adat seperti, pernikahan,
seseorang yang meninggal dunia yang sudah saur matua (usia uzur) dan sebagainya.
Sayangnya, penggunaan alat
musik tradisional Simalungun, malah semakin tersisih. Rosul mencontohkan, dalam
pesta adat Simalungun, musik gondang sudah bisa dimainkan oleh keyboard, dengan
menggunaka flasdisk. “Irama musiknya jadi imitasi. Kalau pun menggunakan alat
musik tradisional, tidak berlama-lama,” tuturnya.
Rosul berharap, Pemerintah Kabupaten
Simalungun, memberikan perhatian serius untuk pelestarian alat musik tradisional
karea Pembinaan yang dilakukan Pemerintah
Kabupaten Simalungun masih temporer.
“Harapan
saya, pemerintah membuat kebijakan, diklat, sehingga alat musik tradisional
Simalungun tidak hilang ditelan masa,” pintanya. (Midian Simatupang)
Komentar