Saat ini keindahan jari merupakan
faktor penting yang harus diperhatikan seorang wanita. Salah satu nya adalah
keindahan kuku jari tangan dan kaki. Walaupun ukurannya kecil, tetapi kuku
merupakan point penting untuk menunjang penampilan. Tak ayal dewasa ini kaum
wanita juga menyisihkan budget mereka untuk melakukan perawatan kuku.
Peluang inilah yang dimanfaatkan Mony
menjadi bisnis kecantikan berbasis nail art. D’Nail Studio hadir di Level 1
Zone A-37 Sun Plaza Medan sejak tahun 2004 lalu. “Kuku merupakan faktor
pendukung penampilan seorang wanita. Jadi kebersihan dan keindahan kuku juga
harus diperhatikan,” ujar Mony.
Beberapa istilah perawatan kuku yakni
manycure (tangan)dan pedicure (kaki). Manycure merupakan perawatan khusus yan
dilakukan untuk bagian tangan. Langkah perawtan ini termasuk pembentukan kuku,
pembersihan kuku, perawatan kutikula kuku dan pewarnaan kuku (kutex). Manycure
bertujuan untuk menjaga kelembapan kulit tangan serta mengangkat sel-sel kulit
mati.
Perawatan yang sama untuk bagian kaki
atau dikenal dengan istilah juga bertujuan untuk menjaga kebersihan kuku kaki
dan menjaga keindahan kuku kaki. Selain manycure dan pedicure terdapat juga
perawatan berupa Spa Pedicure/Manycure.
“Perawatan spa manycure/pedicure
prosesnya sama dengan manycure/padycure tetapi dilengkapi lagi dengan
penggunaan lulur dan scrub untuk melembutkan dan membersihkan kulit kaki dan
tangan,” ujar Mony.
Selain itu de’ Nail Studio juga
menyediakan fasilitas lainnya berupa natural nail tips extension berupa
pemasangan kuku palsu, French nail (pewarnaan menggunakan 2 warna), sculptured nail
extention, 3D nail art, nail painting, nail piercing, gem stone,maebelizer dan
hand/foot paraffin bath (perwatan dengan menggunakan lilin).
Wanita harus memperhatikan keindahan
tangan dan kaki mereka. Penggunaan warna yang cerah akan mempercantik penampilan
kuku. “Ada
beberapa jenis pewarnaan kuku misalnya french nail yaitu perpaduan dua warna
kutex. Ada juga
kreasi lainnya berupa 3D, gem stone
(kristal), ada juga yang menggunakan mutiara untuk menambah kesan klasik,”
ungkap Moni.
Kriteria kuku sehat dapat dilihat dari bentuk kuku yang melengkung, kuat, dan pertumbuhannya 2-3mm dalam kurun waktu 2 minggu.
Beberapa masalah kuku yang sering muncul diantaranya ingrown toemeo
(kuku tumbuh ke dalam daging), kuku rapuh, kuku berbentuk kipas dan kuku berjamur.
Keseluruhan masalah tersebut dpat diatasi dengan perawatan secara kontinue.
Kapalan dan kulit pecah-pecah juga
sering terjadi pada kulit kaki dan tangan. Hal ini dapat diantisipasi dengan
pemberian lotion/cream pada kulit kaki dan tangan serta penggunaan vitamin pada
kuku dan kutikula kuku. Vitamin berfungsi untuk merangsang pertumbuhan kuku
baru, menjaga kelembapan kuku dan penguatan kuku.
Flek hitam pada kulit tangan dan kaki
dapat dihilangkan dengan menggunakan paraffin atau lilin. “Lilin dicairkan dan
ditunggu hingga suhunya turun kemudian kaki dan tangan direndam dalam lilit,”
ujar Moni.
Penggunan kutex juga harus
diperhatikan. Kandungan kimia dan zat pengawet dalam kutex dapat menyebabkan
kerapuhan kuku, untuk itu sebaiknya pemakaian kutex tidak lebih dari 2 minggu
terutama pada penggunaan kutex berwarna tua seperti coklat, hitam, merah tua
dan lainnya. Sebaiknya setelah 2 minggu pemakaian kutex, kuku harus
“distirahatkan” 2 hingga3 hari. Penggunaan jangka panjang kutex dengan harga
miring juga sebaiknya dihindari.
Dalam perkembangannya tak hanya wanita
saja yang memperhatikan kebersihan kuku mereka. Kaum pria pun tak mau
ketinggalan. “kami juga memiliki pelanggan pria. Pada umumnya perawatan kuku
pada pria sama dengan wanita hanya saja mereka menggunakan produk kutex yang
dikhususkan untuk pria,” ungkap Moni.
Foto: www.nyata.co.id |
Nail
Latte
Perawatan dan seni memperindah pada kuku
juga dilayani Nail Latte berlokasi di Jalan Gatot Subroto Nomor 120, Simpang,
Sei Deli, sejak 24 Desember 2011 lalu. Nail Latte menawarkan berbagai bentuk
pelayanan dan produk dalam memanjakan kuku bagi yang peduli dengan kesehatan
kuku dan penampilan kesan indah dan
menawan.
Nail Latte menyediakan 300 varian
stiker kuku yang dijamin menyatuh langsung dengan kuteks dengan ketahanan bisa mencapai selama 2 bulan. Selain itu juga
melayani pemasangan kuku palsu (artificial).
Bedanya, disini pelayanan hanya diberikan
bagi kaum wanita semata. Namun demikian merangkul seluruh segmen usia, mulai
dari anak-anak, sampai berstatus orang tua. Tarif yang dikenakan pun bervariasi
tergantung dari keinginan konsumen sendiri.
Misalnya, untuk kuku berpenampilan
polos pada kuku bagian tangan (manicure) dikenakan Rp 40 ribu. Pada bagian kaki
(pedicure) dikenakan Rp 60 ribu. Bagi
yang ingin kuku dihias dengan gambar dikenakan Rp 80 ribu pada tangan dan pada
kaki Rp 100 ribu. “Tahapan service yang kita berikan mulai dari membentuk,
merapikan cutcle, mewarnai, lukis kuku,” sebut Ervi Juliana salah satu
pemilik Nail Latte.
Yang membedakan bentuk pelayanan Nail
Latte dengan perawatan kuku lainnya di Medan ,
pengerjaanya dilayani secara langsung Ervi Juliana sendiri. Ervi Juliana
sendiri pernah mengikuti pendidikan kuku di Singapura. Ini lah membuat Nail
Latte sangat menjaga mutu pelayanan. “Namun,
kita baru melayani bila ada janji dahulu,” ujarnya.
Tak hanya, menerima service kuku, Nail
Latte juga menjual produk-produk kesehatan dan perawatan kuku, seperti kuteks
merek OPI Original, Orly untuk french kuteks, produk untuk memutihkan kulit dan mengangkat
sel-sel mati seperti Scrubbing salt dengan 5 varian aroma, Polish Solvent
mengengencangkan kutek dan Polish Remover menghapus kuteks.
Untuk vitamin tersedia Base Coat, Top
Coat untuk mengkilatkan kuku dan masih banyak lagi yang sangat bermanfaat bagi
kuku. “ Jadi selain service kita juga melayani penjualan produk. Selain itu
kita juga membuka kursus kuku dan setelah menyelesaikan kurus akan diberikan
sertifikat,” papar Ervi Juliana. (midian coki)
Komentar