Dari Dunia Pendidikan ke Politik

Hj Tety Juliaty, SE,M.Si
Di dunia pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi perusahaan-perusahaan di Kota Medan, sosok wanita satu ini sudah tidak asing lagi dilihat. Ia adalah Staf Ahli di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Harapan, Jalan Sudirman, Medan. 

Di bidang pengembangan SDM, ia adalah Direktur di Lembaga Diklat Profesi (LDP) Indonesia, sebuah lembaga pelatihan tenaga Administrasi, Sekretaris, Akutansi, Komputer dan Public Speaking yang berdiri sejak tahun 2007 dengan tujuan supaya orang-orang bisa memiliki pribadi yang kompeten di dunia kerja dengan memberikan pekerja di perusahaan-perusahaan yang sudah mapan. 
 
"Kita juga melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Sumut untuk melatih guru-guru SMK (non teknik). Kerjasama juga kita lakukan dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Medan," sebut Tetty Juliaty  di kantornya, Jalan T Amir Hamzah, Kompeks Griya Riautur, Kamis sore (14/11).   



Selain berkecimpung di LDP Indonesia, ia juga mengelolah Jobstation. Jobstation adalah sebuah perusahan konsultan SDM dan rekrutmen tenaga kerja.  Kemudian sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Harapan, Jalan Sudirman, Medan dan terkadang mengajar pekerti di Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara (USU). "Sebenarnya saya diminta mengajar lagi di Perguruan Tinggi swasta lain. Namun belum ada waktu," paparnya.  

Dengan banyak kegiatan, wajar bila Tetty Juliaty setiap harinya sangat sibuk. Itu belum lagi termasuk aktivitas lainnya seperti: Kepala Cabang Lembaga Sertfikasi Profesi Administratif, Staf Ahli di Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Profesional dan Sekretaris Indonesia Sumatera Utara menjadi narasumber di workshop, seminar dan pelatihan, juri dalam berbagai perlombaan di tingkat Kota Medan, Provinsi dan Nasional hingga mengikuti event-event pendidikan di luar negeri.  

"Kalau kegiatan setiap hari, paginya aktivitas saya di LDP Indonesia dan Jobstation. Malamnya, saya sebagai dosen di STIE Harapan," kata Tetty Juliaty. 
Menurut Tetty Juliaty, memilih pekerjaan di bidang pendidikan dan pengembangan SDM terinspirasi dari filosopi hidupnya yang ingin membantu orang untuk menggapai kesuksesan. 

"Ketika saya membuat orang sukses, saya merasa bahagia," tukasnya. 

Selama perbincangan membahas pengembangan dunia pendidikan dan SDM, Tetty Juliaty begitu bersemangat. Baginya, pendidikan sangat penting dan nomor satu untuk bisa menggapai kesuksesan. 

Semangat dan Kerja Keras
Namun, kesuksesan wanita ramah dan berpenampilah low profil ini diraih dengan semangat dan kerja keras. Sebelum terjun di dunia pendidikan, ia sempat bekerja sebagai Staf Train di sebuah Perkebunan Asing, Head Teller di Bank Umum Nasional (BUN), sambil kuliah di STIE Harapan dan kemudian Sekretaris di PT PBS.

Terjun di bidang pendidikan pertama kali dimulai Tetty Juliaty di Politeknik Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I), dan kemudian hijrah ke IBBI Medan sebagai dosen kepribadian dan Sekretaris, bahkan hingga ke Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara (USU) sebagai dosen pekerti. "Ketika di IBBI lah awalnya saya bernar-benar merasakan jatuh cinta dengan dunia pendidikan," tutur Tetty Juliaty. 

Menurutnya, satu hal yang membedakan dirinya dengan dosen lainnya, ia adalah dosen praktisi dengan membagi pengalaman pekerjaannya kepada para mahasiswa. Baginya antara tenaga pengajar dan tenaga pendidik sangat berbeda. "Kalau mengajar semua orang bisa, tapi kalau jadi pendidik memiliki tanggungjawab moral kepada Tuhan. Sebagai pendidik, pasti mengingin menjadikan orang sukses," ungkapnya. 

Terjun ke Politik

Ada yang berbeda dengan sosok Tetty Juliaty belakangan ini. Bukan karena ia telah meninggalkan dunia pendidikan, namun pilihannya terjun ke dunia politik. 

Tetty Juliaty tercatat sebagai salah satu Wakil Ketua di DPD Partai Nasdem Sumut, dan calon legislatif (Caleg) DPRD Sumut urut tiga dari daerah pemilihan 2 Medan.      

Tetty Juliaty mengaku, sebelumnya tidak tertarik dengan politik. Namun, karena ada seseorang yang terus berusaha menyakinkannya tanpa jenuh, ia pun akhirnya tertarik terjun di politik. "Ketika orang itu
menyebutkan,'apakah kamu rela membiarkan orang-orang yang tidak becus mengisi parlemen,', mendengar itu saya merasa tersentuh," katanya.

Terjun di politik diawalinya sebagai Ketua Garda Wanita Sumut, salah satu sayap Ormas Nasdem yang ketika itu belum menjadi partai politik. Setelah Nasdem berubah bentuk menjadi partai politik, Tetty Juliaty kemudian dipilih menjadi Wakil Ketua di DPD Partai Nasdem Sumut. 

Namanya yang begitu besar di dunia pendidikan akhirnya menjadi daya tarik partai nomor urut satu ini menjadikannya sebagai salah satu caleg. Bahkan, sudah mulai digadang-gadang ketika masih menjadi Ketua Garda Wanita Sumut. "Bukan saya mau jadi caleg, tapi saya diminta dan bukan hanya sekadar untuk memenuhi kuota perempuan di parlemen," tukasnya. 

Ia berharap bila lolos di DPRD Sumut, bisa membenahi pendidikan untuk mengingkatkan pendidikan berkualitas sehingga akses masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan dan wirausaha bisa lebih mudah sehingga bisa mensejahterakan masyarakat. (Midian Simatupang)

Komentar